Rabu, 26 Januari 2011

Perintah internal dan eksternal (DOS)

Edit Posted by with No comments
Perintah DOS adalah perintah-perintah yang dapat dijalankan di dalam sistem operasi DOS. Dalam sistem operasi DOS, terdapat dua jenis perintah, yakni:
  • Perintah internal (internal command), yakni perintah-perintah yang telah dimasukkan ke dalam COMMAND.COM (interpreter perintah DOS), sehingga dapat langsung dieksekusi oleh kernel DOS, di mana saja.
  • Perintah eksternal (external command), yakni perintah-perintah yang tidak dimasukkan ke dalam COMMAND.COM, dan membutuhkan sebuah berkas yang dapat dieksekusi (berupa program DOS) yang harus terdapat dalam direktori aktif.
Tabel berikut berisi perintah-perintah yang terdapat dalam MS-DOS.
Perintah Jenis perintah Keterangan
BREAK Internal Mengeset pengecekan penekanan tombol Ctrl+C atau menggagalkannya.
CD atau CHDIR Internal Mengganti direktori aktif ke direktori lainnya yang ditentukan dalam parameter. Jika dijalankan tanpa parameter, maka perintah ini akan menampilkan lokasi di mana direktori aktif berada.
CHCP Internal Jika dijalankan tanpa parameter, perintah ini akan menampilkan code page (kumpulan karakter) dalam bentuk angka yang sedang digunakan. Perintah ini juga dapat digunakan untuk mengganti code page untuk semua perangkat yang mendukung pergantian kumpulan karakter.
CLS Internal Membersihkan layar dan menempatkan kursor pada pojok kiri layar. Perintah ini tidak memiliki parameter.
COPY Internal Menyalin satu atau beberapa berkas dari satu lokasi ke lokasi lainnya yang ditentukan. Perintah ini memiliki dua parameter, yakni parameter sumber berkas dan tujuan ke mana berkas akan disalin.
CTTY Internal Perintah ini akan mengganti perangkat terminal (terminal device/tty) yang digunakan untuk mengontrol komputer.
DATE Internal Perintah ini akan menampilkan tanggal saat ini. Perintah ini juga dapat mengeset tanggal komputer.
DEL atau ERASE Internal Menghapus berkas yang ditentukan dalam parameter. Parameter dapat berupa nama berkas atau beberapa nama berkas yang disusun menggunakan karakter wildcard.
DIR Internal Jika digunakan tanpa parameter, perintah ini dapat menampilkan daftar berkas-berkas dan subdirektori yang terdapat di dalam direktori aktif. Berkas ini memiliki satu parameter, yakni lokasi direktori di mana hendak menampilkan daftar isi direktori.
EXIT Internal Keluar dari shell COMMAND.COM sekunder dan kembali lagi kepada COMMAND.COM primer.
LH atau LOADHIGH Internal Memuat sebuah program ke upper memory block.
LOCK Internal Perintah ini mengizinkan akses langsung terhadap hard disk. Perintah ini hanya dimiliki oleh MS-DOS dalam Windows 95/98.
MKDIR atau MD Internal Membuat sebuah direktori dalam direktori aktif.
PATH Internal Menentukan di mana MS-DOS harus mencari berkas-berkas yang dapat dieksekusi sebagai program.
PROMPT Internal Mengubah tampilan command prompt MS-DOS.
RMDIR atau RD Internal Menghapus sebuah direktori kosong. Akan gagal bila direktori tersebut mengandung berkas atau subdirektori lainnya. Gunakan perintah eksternal DELTREE untuk menghapus total sebuah tree direktori.
REN atau RENAME Internal Mengubah nama sebuah atau beberapa berkas (dengan menggunakan karakter wildcard).
SET Internal Menampilkan, menghapus atau mengeset variabel-variabel lingkungan. Umumnya, perintah ini dimasukkan ke dalam berkas AUTOEXEC.BAT.
TIME Internal Menampilkan atau mengeset waktu saat ini.
TYPE Internal Menampilkan isi dari sebuah berkas (dalam bentuk teks) ke dalam standard output.
UNLOCK Internal Menonaktifkan akses hard disk secara langsung. Perintah ini hanya dimiliki oleh MS-DOS dalam Windows 95/98.
VER Internal Menampilkan versi sistem operasi yang digunakan.
VERIFY Internal Menyuruh sistem operasi agar melakukan verifikasi bahwa berkas-berkas yang ditulis ke dalam media penyimpanan telah sempurna ditulis, dan menampilkan status verifikasi. Perintah ini secara default dinyalakan oleh MS-DOS.
VOL Internal Menampilkan nama label dari sebuah volume atau partisi.
______________________________________________________

Eksternal Command

CHKDSK

( Berfungsi untuk melihat kondisi media penyimpanan yang kita pakai )
Rumus : CHKDSK [ drive : ]
Jika kita menjalankan program ini, akan ditampilkan antara lain kemampuan kapasitas penyimpanan media tersebut, jumlah file yang ada, jumlah area yang masih kosong dan volume. Jika terdapat partisi / track disket yang rusak (biasanya disebut found lost chain), informasi tersebut juga ditampilkan. Untuk melakukan perbaikan, Anda ulangi CHKDSK diatas namun kali ini tambahkan dengan syntax /F ( atau Fixed ). Kemudian akan muncul pesan : Convert lost chain to file ( Y / N ) maka jawablah Y. Ini dimaksudkan agar program ini menyimpan data yang berada pada partisi / track yang rusak ke dalam sebuah atau beberapa file (namanya FILE0001.CHK dst.) dan diletakkan pada partisi / track yang baik, sehingga Anda dapat mengakses data tersebut.

Informasi yang ditampilkan CHKDSK pada paragraf pertama adalah yang paling penting Anda perhatikan, dengan urutan-urutannya sebagai berikut :
  • Baris ke-1 : total daya tampung disket atau Hard disk
  • Baris ke-2 : jumlah files yang disembunyikan (jika ada)
  • Baris ke-3 : jumlah direktori yang ada
  • Baris ke-4 : jumlah file yang ada
  • Baris ke-5 : jumlah byte yang rusak (bad sector) jika ditemukan ada
  • Baris ke-6 : jumlah byte tersisa yang bisa dipakai.
Apabila baris ke-2 dan ke-5 tidak ditemukan, maka jumlah barisnya hanya ada 4.

Mulai pada versi DOS 6, Microsoft membeli lisensi salah satu utiliti dari PC-ToolsÒ dan merubah namanya menjadi SCANDISK, walau tetap menyediakan CHKDSK. Perbedaan dengan CHKDSK ialah proses pengecekkan ditampilkan pada layar monitor dan pada akhir pemakaian, SCANDISK akan memberitahukan kepada Anda hasil pemeriksaannya dalam data statistik yang berisi kondisi fisik disket atau hard disk Anda (misalnya, apakah ditemukan kerusakan atau tidak, kemudian nama file yang dideteksi rusak dan yang berhasil diperbaiki).

DISKCOPY

( Menyalin seluruh isi disket sama persis ke disket lainnya )
Rumus : Diskcopy [ drive sumber ] [ drive tujuan ]
Contoh : Diskcopy A : B :
Setelah itu akan muncul pesan seperti berikut ini :
Insert SOURCE diskette in drive A : (artinya masukkan disket sumber di drive A)
Insert TARGET diskette in drive B : (artinya masukkan disket target di drive B)
Press anykey when ready ... (artinya tekan sembarang tombol untuk melanjutkan)
Jika proses pengcopyan disket berjalan dengan lancar, akan muncul pesan :

Copy Complete.
Copy another disk ? ( Y / N ) ?
Maka yang harus Anda lakukan adalah :
  • tekan Y agar program mengulang kembali proses seperti diatas
  • tekan N untuk mengakhiri perintah DISKCOPY dan Anda akan kembali ke DOS prompt .
Yang harus diingat ialah program ini hanya berlaku untuk disket dengan kapasitas dan ukuran media yang sama pula. Program tidak berfungsi untuk jenis media penyimpanan lainnya selain disket (misalnya hard disk, tape back-up, data catridge, CD-ROM dsb ).
Peringatan :
Ada sedikit kekurangan dari program ini, yaitu apabila pada disket target/sasaran terdapat sector yang rusak, DOS tidak akan memberitahukannya kepada Anda (kecuali jika Anda menggunakan MS-DOSÒ versi 6 ke atas).

FORMAT

( Berfungsi untuk membuat track pada suatu media penyimpanan agar
media tersebut dapat difungsikan / dipakai ) .
Rumus : FORMAT [ drive : ] [ /S ] [ /V ] [ /Q ] [ /U ] [ /4 ]
/S menyertakan sistem operasi DOS pada media yang diformat
/V menuliskan nama label volume dari media yang diformat
/Q format akan dilaksanakan lebih cepat ( Quick format )
/U dengan menyertakan syntax ini, saving image diabaikan.
/4 format disket 5,25" 360 KB pada drive 5,25" 1,2 MB.
Contoh penggunaan :

  • FORMAT A : memformat disket yang terdapat di drive A
  • FORMAT A : /S memformat disket pada drive A berikut sistem operasinya
LABEL ( Berfungsi untuk menampilkan label atau merubah nama label pada disk ).
Rumus : LABEL [ drive : ]
Contoh : Ketiklah LABEL A:\ (Enter) maka pada layar monitor akan muncul tampilan :
Volume in drive A is none
Volume Serial Number is 3F68-1AFF
Volume label (11 characters, ENTER for none) ?

Volume in drive A is none menandakan media pada drive A tidak memiliki label. Kecuali Anda pernah menuliskan nama disini pada perintah FORMAT, maka kata "none" akan diisi dengan nama Anda.

Volume Serial Number adalah serial angka yang diberikan oleh Komputer.

Volume label adalah baris dimana Anda menuliskan label nama dengan panjang maksimum 11 huruf, setelah itu tekan Enter. Penulisan nama label harus pada baris yang sama, sebab Anda tidak diperkenankan lagi menuliskan nama label setelah menekan Enter. Jika hal itu Anda lakukan, program justru menganggap Anda tidak mengisi nama label (No Label).

MOVE

( Berfungsi untuk memindahkan suatu file ke lokasi lain yang berbeda).
Rumus : MOVE [ drive-1: nama file] [ drive-2: nama file ]
Syntax : /Y maka tampilan konfirmasi tidak ditampilkan.
/-Y maka tampilan konfirmasi akan ditampilkan.
Mulai tersedia sejak versi MS-DOS 6.0. Berfungsi hanya untuk memindahkan file, berbeda dengan fungsi perintah COPY.
Contoh : MOVE LATIHAN.DOC A:\TUGAS.DOC

Memindahkan file LATIHAN.DOC ke drive A sekaligus mengganti namanya menjadi TUGAS.DOC
Program-program external command lainnya antara lain ialah :
  • DEFRAG.EXE
  • GRAPHICS.COM
  • QBASIC.COM
  • ATTRIB.EXE
Pada umumnya gunakan [Nama perintah] /? untuk menampilkan bantuan penjelasan (help). Tampilan akan diberikan dalam bahasa Inggris. Contoh : COPY /? akan menampilkan penjelasan perintah COPY..

Tugas Sistem Operasi Perintah Dasar DOS, Linux dan Cara Penginstalasian Linux

Edit Posted by with No comments
Dasar pengoperasian MS-DOS


MS-DOS, singkatan dari Microsoft Disk Operating System, adalah sebuah sistem operasi yang sangat banyak digunakan oleh komputer IBM-PC atau yang kompatibel dengannya. Dengan MS-DOS kita bisa mengatur data dan menjalankan program secara internal.

Untuk menjalankannya dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
1. Klik Start > All programs
2. Klik Accessories > Command Prompt

atau dengan cara yang lebih cepat yaitu :
1. Klik Start > Run
2. Ketik "CMD" lalu enter


Berikut adalah tampilan dari layar MS-DOS. Pada saat pertama kali menjalankan program ini, program akan bekerja pada direktori C:\documents and settings\ . Banyak yang bisa kita lakukan dengan sistem ini terutama untuk pengaturan file. Namun pada kesempatan kali ini kita akan hanya mempelajari dasarnya dulu.

1. Cara keluar masuk direktori di MS-DOS
Bisa dilihat bahwa posisi MS-DOS sedang bekerja pada direktori C:\documents and settings\ . Kita bisa masuk atau keluar direktori dengan mengetikan sebuah perintah. Untuk keluar dari direktori ketikan "cd.." (huruf "c" dan "d" serta titik dua kali) sehingga program sekarang akan bekerja pada direktori C:\documents and settings. Jika kita mengetikan perintah "cd.." sekali lagi maka kita akan berada pada direktori "C:\" atau pada Local Disk :C\. Perintah "cd" pada MS-DOS mempunyai arti kepanjangan "current directory".


Tadi kita sudah mempelajari cara keluar dari sebuah direktori, sekarang saya akan mengajarkan cara masuk ke sebuah direktori. Misalkan kita sekarang berada pada direktori C:\ dan ingin masuk ke sebuah direktori. Untuk melihat folder apa saja yang bisa kita masuki pada direktori ini ketikan perintah "dir" yang kepanjangannya adalah "directory". Setelah mengetikan perintah tadi akan ditampilkan daftar-daftar file atau folder yang bisa kita masuki. Dari daftar tersebut kita melihat ada folder Program Files, Documents and settings, Windows, dll. Misalkan kita ingin masuk ke folder Program Files. Maka perintah yang harus diketikan adalah "cd program files" atau lebih jelasnya "cd [nama direktori]" dan kita akan segera masuk ke dalamnya.



2. Cara membuat, menghapus, dan merubah nama folder pada MS-DOS
Nah sekarang kita akan mempelajari cara membuat folder. Caranya sangat mudah sekali. Misalnya kita ingin membuat folder yang bernama "folderku" di direktori C:\Program Files. Pertama-tama kita harus masuk ke direktori C:\Program Files dengan memasukan perintah "cd" dan "dir" yang telah kita pelajari tadi. Setelah program sudah bekerja pada direktori C:\Program Files. Ketikan perintah "md folderku" atau lebih rincinya "md [nama folder]". Md disini mempunyai kepanjangan "make directory". Perlu diperhatikan bahwa usahakan nama folder tidak mengandung spasi karena jika menggunakan spasi, maka program justru akan membuat 2 folder dengan nama yang terpisah itu. Misalnya kita mengetik "md folder aku" nanti justru membuat 2 folder dengan nama "folder" dan "aku. Tetapi jika kita ingin membuat folder dengan nama yang mengandung spasi bisa dengan mengetikan underscore "_". Jika perintah diatas sudah dilakukan maka folder akan segera terbentuk.


Untuk menghapus folder atau direktori juga caranya cukup mudah, hanya dengan cukup mengetikan perintah "rd [nama folder yang ingin dihapus]" misalnya dengan mengetikan "rd folderku" maka folder yang bernama folderku akan segara dihapus. "rd" disini memiliki kepanjangan "remove directory".

Dan satu lagi untuk merubah nama suatu folder caranya juga sangat mudah. Ketikan perintah "ren [nama folder yang ingin dirubah] [nama folder baru yang diinginkan]" lalu tekan enter. Misalnya kita ingin merubah nama folderku menjadi foldermilikku, maka perintah yang harus diketikan adalah "ren folderku foldermilikku" dan setelah itu nama folder akan dirubah.

3. Perintah-perintah lain yang bisa dilakukan di MS-DOS
Banyak sekali perintah yang bisa kita lakukan di MS-DOS. Berikut adalah daftar perintah beserta fungsi yang bisa kita lakukan di MS-DOS.

attrib : melihat atau mengganti atribut file
cd.. : mundur pada direktori sebelumnya
cls : membersihkan layar MS-DOS
cmd : membuka layar MS-DOS yang baru
color : berfungsi merubah warna tulisan MS-DOS
comp : membandingkan isi dua file
copy : menyalin file dari suatu folder ke folder yang lain
date : menampilkan hari dan tanggal
del : menghapus suatu file
dir : melihat program yang ada pada sebuah direktori
diskcomp : membandingkan dua isi disket
diskcopy : menyalin isi sebuah disket ke direktori lain
exit : keluar dari program MS-DOS
md : membuat sebuah folder
move : memindahkan suatu file
print : mencetak sebuah file teks
rd : menghapus suatu folder
ren : merubah nama suatu folder
replace : menumpuk file yang ada


Perintah Internal DOS

Perintah Jenis perintah Keterangan
BREAK Internal Mengeset pengecekan penekanan tombol Ctrl+C atau menggagalkannya.
CD atau CHDIR Internal Mengganti direktori aktif ke direktori lainnya yang ditentukan dalam parameter. Jika dijalankan tanpa parameter, maka perintah ini akan menampilkan lokasi di mana direktori aktif berada.
CHCP Internal Jika dijalankan tanpa parameter, perintah ini akan menampilkan code page (kumpulan karakter) dalam bentuk angka yang sedang digunakan. Perintah ini juga dapat digunakan untuk mengganti code page untuk semua perangkat yang mendukung pergantian kumpulan karakter.
CLS Internal Membersihkan layar dan menempatkan kursor pada pojok kiri layar. Perintah ini tidak memiliki parameter.
COPY Internal Menyalin satu atau beberapa berkas dari satu lokasi ke lokasi lainnya yang ditentukan. Perintah ini memiliki dua parameter, yakni parameter sumber berkas dan tujuan ke mana berkas akan disalin.
CTTY Internal Perintah ini akan mengganti perangkat terminal (terminal device/tty) yang digunakan untuk mengontrol komputer.
DATE Internal Perintah ini akan menampilkan tanggal saat ini. Perintah ini juga dapat mengeset tanggal komputer.
DEL atau ERASE Internal Menghapus berkas yang ditentukan dalam parameter. Parameter dapat berupa nama berkas atau beberapa nama berkas yang disusun menggunakan karakter wildcard.
DIR Internal Jika digunakan tanpa parameter, perintah ini dapat menampilkan daftar berkas-berkas dan subdirektori yang terdapat di dalam direktori aktif. Berkas ini memiliki satu parameter, yakni lokasi direktori di mana hendak menampilkan daftar isi direktori.

EXIT Internal Keluar dari shell COMMAND.COM sekunder dan kembali lagi kepada COMMAND.COM primer.
LH atau LOADHIGH Internal Memuat sebuah program ke upper memory block.

LOCK Internal Perintah ini mengizinkan akses langsung terhadap hard disk. Perintah ini hanya dimiliki oleh MS-DOS dalam Windows 95/98.

MKDIR atau MD Internal Membuat sebuah direktori dalam direktori aktif.

PATH Internal Menentukan di mana MS-DOS harus mencari berkas-berkas yang dapat dieksekusi sebagai program.
PROMPT Internal Mengubah tampilan command prompt MS-DOS.

RMDIR atau RD Internal Menghapus sebuah direktori kosong. Akan gagal bila direktori tersebut mengandung berkas atau subdirektori lainnya. Gunakan perintah eksternal DELTREE untuk menghapus total sebuah tree direktori.

REN atau RENAME Internal Mengubah nama sebuah atau beberapa berkas (dengan menggunakan karakter wildcard).
SET Internal Menampilkan, menghapus atau mengeset variabel-variabel lingkungan. Umumnya, perintah ini dimasukkan ke dalam berkas AUTOEXEC.BAT.

TIME Internal Menampilkan atau mengeset waktu saat ini.
TYPE Internal Menampilkan isi dari sebuah berkas (dalam bentuk teks) ke dalam standard output.
UNLOCK Internal Menonaktifkan akses hard disk secara langsung. Perintah ini hanya dimiliki oleh MS-DOS dalam Windows 95/98.
VER Internal Menampilkan versi sistem operasi yang digunakan.
VERIFY Internal Menyuruh sistem operasi agar melakukan verifikasi bahwa berkas-berkas yang ditulis ke dalam media penyimpanan telah sempurna ditulis, dan menampilkan status verifikasi. Perintah ini secara default dinyalakan oleh MS-DOS.
VOL Internal Menampilkan nama label dari sebuah volume atau partisi.





Sumber : http://www.wattpad.com/94725-perintah-dasar-linux-1

Perintah Dasar Linux (1)


Apabila kita menggunakan console ada beberapa perintah dasar yang digunakan untuk menggunakan console tersebut yaitu :

a) ls , adalah perintah untuk menampilkan isi direktori ada beberapa variasi dari ls yaitu :
ls menampilkan isi direktori
ls -r menampilkan direktori dan isinya
ls -m menampilkan file dengan koma sebagai pembagi
ls -a menampilkan file dan file yang tersembunyi
ls *.txt menampilkan file dengan ekstensi
ls - -colour menampilkan file dan direkstori dengan perbedaan warna.

b) cd digunakan untuk pindah direktori,
cd [tempat yang dituju]

c) find adalah perintah mencari file,
find [direktori] [opsi] [aksi]

d) rm, adalah perintah menghapus file
rm [file yang dihapus]

e) cp, adalah perintah menyalin file dan direktori
cp [file sumber] [file_target/ direktori]

f) mv, adalah perintah mengganti nama file dan memindahkan file
mengganti file mv [filesumber] [file target] dalam satu direktori
memindahkan file mv [file sumber] [direktori target]

g) mkdir, adalah perintah untuk membuat direktori
mkdir [nama direktori]

h) tar adalah perintah untuk kompresi dan ekstrak file dengan format .tar
tar [opsi] [namafile]
untuk mengkompresi file dengan perintah
tar cvf [namafile.tar]
untuk mengekstrak file dengan perintah
tar xvf [namafile.tar]

i) gzip, adalah perintah mengkompres file dengan format .zip
gzip [namafile.zip]

j) gunzip, adalah perintah mengekstrak file dengan format .zip
gunzip [namafile.zip]

k) who am i, adalah perintah untuk mengetahui siapa kita user atau super user
who am i

l) whereis, mencari tahu keberadaan file - file tertentu misal kernel, .conf dll.
whereis [namafile]

m) chmod, digunakan untuk merubah hak akses terhadap suatu file
chmod [siapa_aksi_akses] [file]
siapa = u(user)/pemilik, g(group)/ group, o(other)/yang lain
aksi = + (memberikan izin), - (menghapus izin)
akses = r (read)/ baca, w(write)/baca, x(execute)
contoh : chmod u+x nama file
selain dengan cara diatas bisa juga dilakukan dengan cara penulisan oktal dan binary.
Oktal Binary Hak akses
0 0 0 0 - - -
1 0 0 1 - - x
2 0 1 0 - w -
3 0 11 - w x
4 1 0 0 r - -
5 1 0 1 r - x
6 11 0 r w -
7 11 1 r w x

Contoh , chmod 700 [nama file], maka seperti pada format sebelumnya

chmod User Group Other maka
User diberi hak akses 7 yaitu r w x
Group diberi hak akses 0 berarti - - -
dan Other diberi hak akses 0 berarti - - -

n) mount, digunakan untuk mengakses file sistem tidak seperti pada windows linux menganggap sebuah file sistem sebagai direktori sehingga perlu dilakukan mounting.
Biasanya mounting file sistem diletakkan pada /mnt maka sebelumnya harus dibuat terlebih dahulu direktorinya di /mnt dengan perintah mkdir /mnt/floppy misal untuk direktori floppy, mkdir /mnt/win_c misal untuk direktori drive c windows selanjutnya adalah melakukan mounting namun sebelum itukita harus melihat drive apa saja yang ada dengan perintah df dengan perintah ini kita bisa mengetahui apa nama file sistem yang ada misal yang ada adalah /dev/hdb berarti /dev adalah device /hdb berarti cd rom
/dev/hda artinya adalah /hda merupakan partisi dari hard disk, dlinux tidak mengenal drive c,d,e seperti pada windows tapi diberi nomor, hda1, hda5, hda6, sda (biasanya flashdisk). Selanjutnya untuk mengaktifkan partisi harddisk dengan file sistem FAT dengan perintah

o) umount, adalah menonaktifkan device atau file sistem yang telah di mounting dengan perintah
umount [nama direktori]
contoh : umount /mnt/win_c berarti menonaktifkan direktori win_c.

http://kakeko.wordpress.com/category/ubuntu/






Sumber : http://agungevi.wordpress.com/2007/02/14/perintah-perintah-dasar-linu
Perintah-Perintah Dasar Linux
Posted by Agung Hartono in Linux. 2 Comments
Sekilas Tentang Command Line
Penjelasan masing-masing perintah akan dipersingkat saja dan untuk mengetahui lebih detail lagi fungsi-fungsi suatu perintah, Anda dapat melihat manualnya, misalnya dengan mengetikkan perintah man:
man adalah perintah untuk menampilkan manual dari suatu perintah. Cara untuk menggunakannya adalah dengan mengetikkan man diikuti dengan perintah yang ingin kita ketahui manual pemakaiannya.
Contoh:
$ man ls
Perintah di atas digunakan untuk menampilkan bagaimana cara penggunaan perintah ls secara lengkap.
Perintah-Perintah Dasar Linux Lanjutan
Sebagai panduan Anda, berikut adalah daftar perintah secara alfabet. Sebenarnya, Anda dapat saja menekan tab dua kali untuk melihat semua kemungkinan perintah yang dapat digunakan. Misalnya Anda ingin mengetahui perintah apa saja yang dimulai dengan huruf a, maka Anda cukup mengetikkan a lalu tekan tab dua kali!
Daftar Perintah Menurut Alfabet
& adduser alias bg cat cd chgrp chmod chown cp fg find grep gzip halt hostname kill less login logout ls man mesg mkdir more mount mv passwd pwd rm rmdir shutdown su tail talk tar umount unalias unzip wall who xhost + xset zip
1. &
Perintah & digunakan untuk menjalan perintah di belakang (background) Contoh:
wget http://id.wikibooks.org &
Perintah & dipakai dibelakang perintah lain untuk menjalankannya di background. Apa itu jalan di background? Jalan dibackground maksudnya adalah kita membiarkan sistem untuk menjalankan perintah sendiri tanpa partisipasi kita, dan membebaskan shell/command prompt agar bisa dipergunakan menjalankan perintah yang lain.
Lihat juga: Silahkan lihat juga perintah bg dan fg.
2. adduser
Perintah adduser digunakan untuk menambahkan user.
Biasanya hanya dilakukan oleh root untuk menambahkan user atau account yg baru. Setelah perintah ini bisa dilanjutkan dengan perintah passwd, yaitu perintah untuk membuat password bagi user tersebut. Contoh:
# adduser udin
Perhatikan bahwa semua perintah yang membutuhkan akses root, di sini saya tulis dengan dengan menggunakan tanda #, untuk memudahkan Anda membedakannya dengan perintah yang tidak perlu akses root.
Jika Anda menjalankan perintah adduser, Anda akan diminta memasukkan password untuk user yang Anda buat. Isikan password untuk user baru tersebut dua kali dengan kata yang sama.
3. alias
Digunakan untuk memberi nama lain dari sebuah perintah. Misalnya bila Anda ingin perintah ls dapat juga dijalankandengan mengetikkan perintah dir, maka buatlah aliasnya sbb:
$ alias dir=ls
Kalau Anda suka dengan tampilan berwarna-warni, cobalah bereksperimen dengan perintah berikut:
$ alias dir=ls -ar –color:always
Untuk melihat perintah-perintah apa saja yang mempunyai nama lain saat itu, cukup ketikkan alias saja (tanpa argumen). Lihat juga perintah unalias.
4. bg
Untuk memaksa sebuah proses yang dihentikan sementara(suspend) agar berjalan di background. Misalnya Anda sedang menjalankan sebuah perintah di foreground (tanpa diakhiri perintah &) dan suatu saat Anda membutuhkan shell tersebut maka Anda dapat memberhentikan sementara perintah tersebut dengan Ctrl-Z kemudian ketikan perintah bg untuk menjalakannya di background. Dengan cara ini Anda telah membebaskan shell tapi tetap mempertahankan perintah lama berjalan di background.
Lihat juga perintah fg.

5. cat
Menampilkan isi dari sebuah file di layar. Contoh:
$ cat /nama/suatu/file
6. cd
Change Directory atau untuk berpindah direktori dan saya kira Anda tidak akan menemui kesulitan menggunakan perintah ini karena cara penggunaanya mirip dengan perintah cd di DOS.
7. chgrp
Perintah ini digunakan untuk merubah kepemilikan kelompok file atau direktori. Misalnya untuk memberi ijin pada kelompok atau grup agar dapat mengakses suatu file. Sintaks penulisannya adalah sbb:
# chgrp
8. chmod
Digunakan untuk menambah dan mengurangi ijin pemakai untuk mengakses file atau direktori. Anda dapat menggunakan sistem numeric coding atau sistem letter coding. Ada tiga jenis permission/perijinan yang dapat dirubah yaitu:
1. r untuk read,
2. w untuk write, dan
3. x untuk execute.
Dengan menggunakan letter coding, Anda dapat merubah permission diatas untuk masing-masing u (user), g (group), o (other) dan a (all) dengan hanya memberi tanda plus (+) untuk menambah ijin dan tanda minus (-) untuk mencabut ijin.
Misalnya untuk memberikan ijin baca dan eksekusi file coba1 kepada owner dan group, perintahnya adalah:
$ chmod ug+rx coba1
Untuk mencabut ijin-ijin tersebut:
$ chmod ug-rx coba1
Dengan menggunakan sitem numeric coding, permission untuk user, group dan other ditentukan dengan menggunakan kombinasi angka-angka, 4, 2 dan 1 dimana 4 (read), 2 (write) dan 1 (execute).
Misalnya untuk memberikan ijin baca(4), tulis(2) dan eksekusi(1) file coba2 kepada owner, perintahnya adalah:
$ chmod 700 coba2
Contoh lain, untuk memberi ijin baca(4) dan tulis(2) file coba3 kepada user, baca(4) saja kepada group dan other, perintahnya adalah:
$ chmod 644 coba3
Perhatian: Jika Anda hosting di server berbasis Linux, perintah ini sangat penting sekali bagi keamanan data Anda. Saya sarankan semua direktori yang tidak perlu Anda tulis di chmod 100 (jika Apache jalan sebagai current user (Anda)) atau di chmod 501 jika Apache jalan sebagai www-data atau nobody (user lain).
chown
Merubah user ID (owner) sebuah file atau direktori
$ chown
9. cp
Untuk menyalin file atau copy. Misalnya untuk menyalin file1 menjadi file2:
$ cp
10. fg
Mengembalikan suatu proses yang dihentikan sementar(suspend) agar berjalan kembali di foreground. Lihat juga perintah bg diatas.
find
Untuk menemukan dimana letak sebuah file. Perintah ini akan mencari file sesuai dengan kriteria yang Anda tentukan. Sintaksnya adalah perintah itu sendiri diikuti dengan nama direktori awal pencarian, kemudian nama file (bisa menggunakan wildcard, metacharacters) dan terakhir menentukan bagaimana hasil pencarian itu akan ditampilkan. Misalnya akan dicari semua file yang berakhiran .doc di current direktori serta tampilkan hasilnya di layar:
$ find . -name *.doc -print
Contoh hasil:
. /public/docs/account.doc
. /public/docs/balance.doc
. /public/docs/statistik/prospek.doc
./public/docs/statistik/presconf.doc
11. grep
Global regular expresion parse atau grep adalah perintah untuk mencari file-file yang mengandung teks dengan kriteria yang telah Anda tentukan.
Format perintah:
$ grep
Misalnya akan dicari file-file yang mengandung teks marginal di current direktori:
$ grep marginal
diferent.doc: Catatan: perkataan marginal luas dipergunakan di dalam ilmu ekonomi prob.rtf: oleh fungsi hasil marginal dan fungsi biaya marginal jika fungsi prob.rtf: jika biaya marginal dan hasil marginal diketahui maka biaya total
12. gzip
ini adalah software kompresi zip versi GNU, fungsinya untuk mengkompresi sebuah file. Sintaksnya sangat sederhana:
$ gzip
Walaupun demikian Anda bisa memberikan parameter tertentu bila memerlukan kompresi file yang lebih baik, silakan melihat manual page-nya. Lihat juga file tar, unzip dan zip.
13. halt
Perintah ini hanya bisa dijalankan oleh super useratau Anda harus login sebagai root. Perintah ini untuk memberitahu kernel supaya mematikan sistem atau shutdown.
14. hostname
Untuk menampilkan host atau domain name sistem dan bisa pula digunakan untuk mengesset nama host sistem.
Contoh pemakaian:
[user@localhost mydirectoryname] $ hostname
localhost.localdomain
15. kill
Perintah ini akan mengirimkan sinyal ke sebuah proses yang kita tentukan. Tujuannya adalah menghentikan proses. Format penulisan:
$ kill
PID adalah nomor proses yang akan di hentikan. Tidak tahu PID proses mana yang mau dibunuh? Cobalah bereksperimen dengan perintah:
ps aux | grep
less
Fungsinya seperti perintah more.
16. login
Untuk masuk ke sistem dengan memasukkan login ID atau dapat juga digunakan untuk berpindah dari user satu ke user lainnya.
17. logout
Untuk keluar dari sistem.
18. ls
Menampilkan isi dari sebuah direktori seperti perintah dir di DOS. Anda dapat menggunakan beberapa option yang disediakan untuk mengatur tampilannya di layar. Bila Anda menjalankan perintah ini tanpa option maka akan ditampilkan seluruh file nonhidden(file tanpa awalan tanda titik) secara alfabet dan secara melebar mengisi kolom layar. Option -la artinya menampilkan seluruh file/all termasuk file hidden(file dengan awalan tanda titik) dengan format panjang.
19. man
Untuk menampilkan manual page atau teks yang menjelaskan secara detail bagaimana cara penggunaan sebuah perintah. Perintah ini berguna sekali bila sewaktu-waktu Anda lupa atau tidak mengetahui fungsi dan cara menggunakan sebuah perintah.
$ man
20. mesg
Perintah ini digunakan oleh user untuk memberikan ijin user lain menampilkan pesan dilayar terminal. Misalnya mesg Anda dalam posisi y maka user lain bisa menampilkan pesan di layar Anda dengan write atau talk.
$ mesg y atau mesg n
Gunakan mesg n bila Anda tidak ingin diganggu dengan tampilan pesan-pesan dari user lain.
21. mkdir
Membuat direktori baru, sama dengan perintah md di DOS. a
22. more
Mempaging halaman, seperti halnya less
23. mount
Perintah ini akan me-mount filesystem ke suatu direktori atau mount-point yang telah ditentukan. Hanya superuser yang bisa menjalankan perintah ini. Untuk melihat filesystem apa saja beserta mount-pointnya saat itu, ketikkan perintah mount. Perintah ini dapat Anda pelajari di bab mengenai filesystem. Lihat juga perintah umount.
$ mount
/dev/hda3 on / type ext2 (rw)
none on /proc type proc (rw)
/dev/hda1 on /dos type vfat (rw)
/dev/hda4 on /usr type ext2 (rw)
none on /dev/pts type devpts (rw,mode=0622)
24. mv
Untuk memindahkan file dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Bila argumen yang kedua berupa sebuah direktori maka mv akan memindahkan file ke direktori tersebut. Bila kedua argumen berupa file maka nama file pertama akan menimpa file kedua. Akan terjadi kesalahan bila Anda memasukkan lebih dari dua argumen kecuali argumen terakhir berupa sebuah direktori.

25. passwd
Digunakan untuk mengganti password. Anda akan selalu diminta mengisikan password lama dan selanjutnya akan diminta mengisikan password baru sebanyak dua kali. Password sedikitnya terdiri dari enam karakter dan sedikitnya mengandung sebuah karakter.
26. pwd
Print working directory, atau untuk menampilkan nama direktori dimana Anda saat itu sedang berada.
27. rm
Untuk menghapus file dan secara default rm tidak menghapus direktori. Gunakan secara hati-hati perintah ini terutama dengan option -r yang secara rekursif dapat mengapus seluruh file.
Sekali lagi: Hati-hati dengan perintah ini!
28. rmdir
Untuk menghapus direktori kosong.
29. shutdown
Perintah ini untuk mematikan sistem, seperti perintah halt. Pada beberapa sistem anda bisa menghentikan komputer dengan perintah shutdown -h now dan merestart sistem dengan perintah shutdown -r now atau dengan kombinasi tombol Ctr-Alt-Del.
30. u
Untuk login sementara sebagai user lain. Bila user ID tidak disertakan maka komputer menganggap Anda ingin login sementara sebagai super user atau root. Bila Anda bukan root dan user lain itu memiliki password maka Anda harus memasukkan passwordnya dengan benar. Tapi bila Anda adalah root maka Anda dapat login sebagai user lain tanpa perlu mengetahui password user tersebut.
31. tail
Menampilkan 10 baris terakhir dari suatu file. Default baris yang ditampilkan adalah 10 tapi Anda bisa menentukan sendiri berapa baris yang ingin ditampilkan:
$ tail
32. talk
Untuk mengadakan percakapan melalui terminal. Input dari terminal Anda akan disalin di terminal user lain, begitu sebaliknya.
33. tar
Menyimpan dan mengekstrak file dari media seperti tape drive atau hard disk. File arsip tersebut sering disebut sebagai file tar. Sintaknya sebagai berikut:
$ tar
Contoh:
$ tar -czvf namaFile.tar.gz /nama/direktori/*
Perintah di atas digunakan untuk memasukkan semua isi direktori, lalu dikompres dengan format tar lalu di zip dengan gzip, sehingga menghasilkan sebuah file bernama namaFile.tar.gz
$ tar -xzvf namaFile.tar.gz
Perintah di atas untuk mengekstrak file namaFile.tar.gz
34. umount
Adalah kebalikan dari perintah mount, yaitu untuk meng-unmount filesystem dari mount-pointnya. Setelah perintah ini dijalankan direktori yang menjadi mount-point tidak lagi bisa digunakan.
# umount
35. unalias
Kebalikan dari perintah alias, perintah ini akan membatalkan sebuah alias. Jadi untuk membatalkan alias dir seperti telah dicontohkan diatas, gunakan perintah:
$ unalias dir
unzip
Digunakan untuk mengekstrak atau menguraikan file yang dikompres dengan zip. Sintaknya sederhana dan akan mengekstrak file yang anda tentukan:

$ unzip
Lihat juga perintah-perintah gzip dan unzip.
36. wall
Mengirimkan pesan dan menampilkannya di terminal tiap user yang sedang login. Perintah ini berguna bagi superuser atau root untuk memberikan peringatan ke seluruh user, misalnya pemberitahuan bahwa server sesaat lagi akan dimatikan.
# wall Dear, everyone….. segera simpan pekerjaan kalian, server akan saya matikan 10 menit lagi.
37. who
Untuk menampilkan siapa saja yang sedang login. Perintah ini akan menampilkan informasi mengenai login name, jenis terminal, waktu login dan remote hostname untuk setiap user yang saat itu sedang login. Misalnya:
$ who
root ttyp0 May 22 11:44
flory ttyp2 May 22 11:59
pooh ttyp3 May 22 12:08
xhost +
Perintah ini digunakan untuk memberi akses atau menghapus akses(xhost -) host atau user ke sebuah server X.
38. xset
Perintah ini untuk mengeset beberapa option di X Window seperti bunyi bel, kecepatan mouse, font, parameter screen saver dan sebagainya. Misalnya bunyi bel dan kecepatan mouse dapat Anda set menggunakan perintah ini:
$ xset b
$ xset m
39. zip
Perintah ini akan membuat dan menambahkan file ke dalam file arsip zip. Lihat juga perintah gzip dan unzip.
Diperoleh dari http://id.wikibooks.org/wiki/Perintah-perintah_dasar


Tutorial Instalasi untuk Linux (Dual Boot Linux Windows)
Tutorial ini adalah kelanjutan dari Tutorial Instalasi Dual Boot Linux Windows. Pastikan Anda sudah membacanya sebelum menggunakan tutorial ini. Jika Anda menggunakan instalasi sistem Dual Boot Linux Windows, lewati langkah 1 – 7 yang membahas pembuatan partisi Linux secara manual.
1. Langkah berikut dipergunakan untuk mempersiapkan partisi yang akan dipergunakan untuk Linux. Ada 3 pilihan yang tersedia :
o Use existing partition : gunakan pilihan ini jika Anda sudah mempunyai partisi Linux didalam komputer.
o Erase and use entire disk : gunakan pilihan ini jika Anda ingin menggunakan partisi yang ada untuk Linux.
o Custom disk partitioning : gunakan pilihan ini jika Anda belum mempunyai partisi Linux atau jika Anda ingin membuat ulang partisi Linux.


Tutorial ini mengasumsikan Anda belum mempunyai partisi Linux, dan ingin membuatnya dengan ukuran yang bisa Anda tentukan sendiri besarnya, sehingga pilihan yang dipergunakan adalah Custom disk partitioning.
2. Di layar berikutnya terlihat partisi kosong dari harddisk yang akan dipergunakan untuk Linux.
Kotak berwarna merah atau coklat menandakan sebagai partisi Linux, kotak berwarna hijau menandakan sebagai partisi swap Linux, kotak berwarna biru menandakan sebagai partisi Windows, sedang kotak lainnya adalah partisi dari file sistem lain atau partisi kosong.

Anda perlu membuat minimal 2 partisi, yaitu partisi swap dan partisi root /. Jika diperlukan Anda juga bisa membuat partisi khusus untuk data di partisi /home.
3. Partisi pertama yang akan kita buat adalah partisi swap. Partisi swap adalah suatu partisi yang diperlukan sebagai memori virtual. Ukuran partisi swap sebaiknya dua kali ukuran memori. Sebagai misal, memori di komputer besarnya 512 Mb, maka buatlah partisi swap sebesar 1024 Mb (1 Gb).Untuk membuat partisi swap, pada layar sebelumnya, kliklah tombol Create. Kemudian tentukanlah ukuran partisi yang akan dipergunakan untuk swap. Klik tombol OK.
4. Partisi swap sudah terbuat dan ditandai dengan warna hijau.

5. Berikutnya … jika diperlukan Anda bisa membuat partisi /home untuk memisahkan data dari partisi utama Linux. Anda bisa mempergunakan file sistem Linux ataupun file sistem Windows untuk partisi ini. Partisi /home selain digunakan untuk tempat penyimpanan data User juga digunakan oleh beberapa program untuk meletakkan file konfigurasinya. Sesuaikanlah ukuran partisi /home dengan kapasitas harddisk Anda. NB: Jika Anda bermaksud menggunakan Wine untuk menginstal program2 berbasis Windows, pastikanlah untuk memperbesar ukuran partisi /home, karena nantinya semua program Windows akan diinstal di partisi ini.Untuk membuat partisi /home:
o Kliklah partisi kosong disamping partisi swap.
o Klik tombol Create.
o Tentukan ukuran yang akan dipergunakan untuk partisi /home.
o Pada kotak Filesystem type, pilihlah salah satu pilihan file sistem yang tersedia.
Gunakan pilihan fat jika Anda ingin partisi ini bisa dibaca juga dari Windows.
o Pada kotak Mount point pilihlah /home.

6. Sekarang sudah ada dua partisi: swap dan /home.

Tiba waktunya sekarang untuk membuat partisi utama sistem Linux, yaitu partisi root /. Partisi ini harus menggunakan file sistem Linux, anda tidak bisa menggunakan file sistem FAT atau NTFS milik Windows.
Untuk instalasi 3D OS versi CD, minimal sediakanlah 3 Gb. Sedang untuk versi DVD, sediakanlah minimal 8 Gb. Pastikan Anda menyediakan ekstra ruang jika nantinya ingin menginstal program-program lain.
Untuk membuat partisi root :
o Klik partisi kosong disamping partisi /home.
o Klik tombol Create.
o Tentukan ukuran yang akan dipergunakan untuk partisi root.
o Pada kotak Filesystem type, pilihlah salah satu pilihan file sistem yang tersedia.
Gunakan pilihan fat jika Anda ingin partisi ini bisa dibaca juga dari Windows.
o Pada kotak Mount point pilihlah /.

7. Sekarang partisi Anda sudah lengkap. Klik tombol Done untuk melanjutkan ke proses pemformatan partisi.

8. Peringatan untuk memformat partisi harddisk muncul di layar. Klik tombol Next jika Anda sudah yakin akan melanjutkan ke proses format partisi.


9. Setelah proses format selesai, saatnya untuk menginstal file-file dari CD/DVD ke harddisk.

Klik tombol Next untuk memulai proses instalasi program-program Linux.
10. Setelah proses instalasi selesai, Anda perlu membuat boot menu.
Defaults boot menu menggunakan sistem GRUB. Jika ini satu-satunya Linux yang ada di harddisk, Anda bisa memilih untuk menginstall boot menu di MBR atau Master Boot Record. Jika Anda sudah mempunyai Linux lain, Anda bisa memilih untuk menginstal boot menu di partisi untuk dikaitkan dengan partisi Linux lainnya.
Berikut ini adalah daftar pilihan boot yang dibuat secara default.

Jika Anda mempunyai Linux lainnya, Anda bisa menambahkannya disini. Jika Anda mempunyai sistem Windows, secara otomatis menu untuk boot ke Windows akan dibuatkan.
11. Proses instalasi sudah selesai, dan kini Anda perlu memboot ulang komputer. Nantinya pada menu boot Anda bisa memilih apakah akan masuk ke Windows atau Linux.